![](http://i254.photobucket.com/albums/hh92/eblogtemplates/polaroid/ico-hdr1.gif)
600 Lulusan SMK akan disekolahkan ke AS
Jakarta, 23/5/2007 (Kominfo- Newsroom) Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Depdiknas, Drs. Djoko Sutrisno mengatakan, 600 siswa lulusan SMK tahun 2007 yang mempunyai skor di atas 500 dengan standar Test Of English for International Communication (TOEIC), akan disekolahkan oleh Kementrian Koperasi ke Amerika Serikat.
Kepada wartawan di Jakarta, Rabu (23/5) Djoko mengatakan, lulusan SMK tersebut akan sekolah di AS selama 1,5 - 2 tahun dan kemudian akan meneruskan lagi di Indonesia di Institut Koperasi Indonesia (Jati Nangor, Sumedang) selama satu tahun.
Beasiswa ini merupakan program Kementrian Koperasi untuk pembentukan pengusaha muda yang berstruktur. “Jadi setelah mereka lulus dari AS akan diajarkan untuk menjadi pengusaha ekspor-impor dan sektor perdagangan lainnya di Institut Koperasi Indonesia,” kata Djoko.
Mereka akan diberi tugas akhir berupa perencanaan bisnis nyata dan nantinya diberi modal usaha yang saat ini belum ditentukan besarannya, oleh Kementrian Koperasi. "Tentang jenis usahanya boleh pilih sendiri, mereka akan dibantu oleh para praktisi dan diharapkan dengan model ini akan melahirkan pelaku bisnis baru, pengusaha muda dengan model keahlian."
“Ini program sangat menarik dan Depdiknas akan mendorong departemen lainnya untuk bisa mengikuti langkah Kementerian Koperasi,“ katanya.
Saat uji kompetensi kemampuan bahasa Inggris pada bulan Maret 2007 dengan TOEIC, Direktorat SMK mengalokasikan anggaran untuk menguji 100 ribu siswa SMK dengan dana US$15/orang.
Hasilnya 7.000 ribu siswa mendapat nilai di atas rata-rata 500 lebih bahkan ada yang angkanya mencapai 800. "Saya test yang skornya di atas 500 itu saja, ngomong Inggrisnya super hebat," katanya.
Ke-100ribu siswa kelas 3 yang ikut tes dipilih dari daerah-daearah yang memang banyak dikunjungi turis asing atau SMK bertaraf Internasional seperti Kepulauan Riau, Jakarta, Denpasar, Surabaya dan yang paling hebat adalah Jepara, karena dari 1 SMK ada 26 siswa yang terpilih.
Saat ini di Indonesia ada 6.400SMK dengan 114 jurusan dan diharapkan tahun 2009 perbandingan jumlah SMK dengan SMA 60:40. Saat ini di 140kabupaten/kota di Indonesia rasionya SMK : SMA sudah 50:50, bahkan di Wonogiri kuota SMK dengan SMA adalah 65:35.
Hasil survei juga menunjukkan, di kota-kota di mana populasi SMK lebih tinggi dari SMA, maka daerah tersebut memiliki pertumbuhan ekonomi dan produk domestik regional bruto lebih tinggi, kata Djoko.(T.Ad/id/b)
Kepada wartawan di Jakarta, Rabu (23/5) Djoko mengatakan, lulusan SMK tersebut akan sekolah di AS selama 1,5 - 2 tahun dan kemudian akan meneruskan lagi di Indonesia di Institut Koperasi Indonesia (Jati Nangor, Sumedang) selama satu tahun.
Beasiswa ini merupakan program Kementrian Koperasi untuk pembentukan pengusaha muda yang berstruktur. “Jadi setelah mereka lulus dari AS akan diajarkan untuk menjadi pengusaha ekspor-impor dan sektor perdagangan lainnya di Institut Koperasi Indonesia,” kata Djoko.
Mereka akan diberi tugas akhir berupa perencanaan bisnis nyata dan nantinya diberi modal usaha yang saat ini belum ditentukan besarannya, oleh Kementrian Koperasi. "Tentang jenis usahanya boleh pilih sendiri, mereka akan dibantu oleh para praktisi dan diharapkan dengan model ini akan melahirkan pelaku bisnis baru, pengusaha muda dengan model keahlian."
“Ini program sangat menarik dan Depdiknas akan mendorong departemen lainnya untuk bisa mengikuti langkah Kementerian Koperasi,“ katanya.
Saat uji kompetensi kemampuan bahasa Inggris pada bulan Maret 2007 dengan TOEIC, Direktorat SMK mengalokasikan anggaran untuk menguji 100 ribu siswa SMK dengan dana US$15/orang.
Hasilnya 7.000 ribu siswa mendapat nilai di atas rata-rata 500 lebih bahkan ada yang angkanya mencapai 800. "Saya test yang skornya di atas 500 itu saja, ngomong Inggrisnya super hebat," katanya.
Ke-100ribu siswa kelas 3 yang ikut tes dipilih dari daerah-daearah yang memang banyak dikunjungi turis asing atau SMK bertaraf Internasional seperti Kepulauan Riau, Jakarta, Denpasar, Surabaya dan yang paling hebat adalah Jepara, karena dari 1 SMK ada 26 siswa yang terpilih.
Saat ini di Indonesia ada 6.400SMK dengan 114 jurusan dan diharapkan tahun 2009 perbandingan jumlah SMK dengan SMA 60:40. Saat ini di 140kabupaten/kota di Indonesia rasionya SMK : SMA sudah 50:50, bahkan di Wonogiri kuota SMK dengan SMA adalah 65:35.
Hasil survei juga menunjukkan, di kota-kota di mana populasi SMK lebih tinggi dari SMA, maka daerah tersebut memiliki pertumbuhan ekonomi dan produk domestik regional bruto lebih tinggi, kata Djoko.(T.Ad/id/b)
0 comments:
Post a Comment